Pulau Biak Papua, Saksi Bisu Kekelaman Perang Dunia Kedua
Pulau Biak, pulau kecil di bagian pantai utara Pulau Papua yang merupakan bagian daerah Provinsi Papua ini memiliki begitu banyak destinasi wisata yang wajib untuk dikunjungi. Terutama pantai-pantainya yang berpasir putih dan berair biru jernih, terumbu karang yang menjadi tempat tinggal ikan-ikan cantik menjadikan pulau ini sebagai salah satu daerah tujuan penyelaman yang cukup terkenal. Selain pantai, ada juga tempat-tempat indah lainnya berupa air terjun, telaga, dan tugu-tugu peringatan peristiwa bersejarah atau goa.
Pulau ini dulunya adalah salah satu medan pertempuran pada Perang Dunia II di wilayah Pasifik, saksi bisu kekejaman perang yang merupakan salah satu sejarah kelam terbesar yang pernah dilakukan oleh umat manusia. Ada banyak peninggalan semasa perang dulu antara pasukan sekutu AS dan tentara Nippon Jepang berupa senjata dan beberapa hal lainnya. Peristiwa kelam tersebut masih menjadi cerita dari mulut ke mulut di antara masyarakat yang mengalami tragedi ini dalam masa hidupnya kepada anak cucu mereka.
Jadi ada begitu banyak pilihan yang bisa kalian pertimbangkan sebagai tujuan destinasi wisata ke Pulau Biak ini, mulai dari tempat-tempat bersejarah yang menyimpan cerita yang bikin bulu kuduk berdiri sampai ke pemandangan indah alam yang bikin kalian berdecak kagum. Berikut ini adalah beberapa tempat yang menceritakan sejarah perang dunia kedua di Biak yang sempat saya kunjungi:
Objek Wisata Goa Jepang
Ada beberapa goa yang dulunya dijadikan markas pertahanan oleh tentara Jepang, yang satu ini adalah situs sejarah yang cukup terkenal dan merupakan destinasi wisata yang cukup populer. Goa ini terletak di Sumberker, Samofa, Kabupaten Biak Numfor, lihat disini untuk peta. Di dekat ruang informasi yang menyambut kedatangan para wisatawan terdapat halaman yang menyuguhkan pameran-pameran bernilai sejarah bagi para pengunjung. Gambar di atas ini adalah Galeri Botol Bekas dan Kaleng yang memamerkan jenis-jenis botol, kaleng ataupun tempat air minum yang dulu digunakan oleh para tentara di saat perang, namun juga pecahan-pecahan keramik dari cangkir minum atau piring makan. Ada juga Galeri Senjata dan Bom yang memamerkan jenis-jenis persenjataan, peluru dan bom yang masih terselamatkan dari PD II, bahkan bangkai pesawat pun tersedia sebagai pameran di halaman obyek wisata goa jepang.
Selanjutnya kalian harus bayar biaya masuk di ruang informasi, kalau kalian ingin tulis nama di buku khusus dimana kalian bisa tulis nama dan pesan kesan serta tanda tangan disitu (semacam buku tamu) ada biaya lebih sekitar Rp 50.000, harga tiket masuk pun berbeda antara wisatawan asing dan wisatawan domestik. Selanjutnya kalian bisa langsung menuju ke Goa Jepang yang kabarnya berhantu. Tersedia jalan setapak yang dibentuk sedemikian rupa yang memudahkan para wisatawan untuk mencapai gua peninggalan jaman perang ini.
Di sepanjang perjalanan menuju jalan masuk ke gua, ada beberapa tempat di mana kalian bisa menyaksikan semacam lubang besar yang dasarnya terhubung dengan goa. Kabarnya, lubang besar ini terjadi akibat pemboman oleh tentara sekutu melawan tentara jepang, namun benar tidaknya cerita ini tidak bisa saya pastikan. Ada sedikit aura mistis yang tertinggal di sini, ditambah cerita-cerita dari masyarakat setempat bahwa kadang terdengar suara tentara yang sedang baris-berbaris di malam hari atau suara tangisan dan teriakan-teriakan.
Setelah jalan lebih jauh dan menapaki tangga turun ke goa, terlihatlah mulut goa yang sedikit mengancam dan bikin bulu kuduk berdiri. Pemerintah setempat telah membangun tangga untuk memudahkan wisatawan turun ke goa. Dulunya, Goa Jepang ini dibuat dan dibentuk sedemikian rupa oleh tentara jepang sebagai tempat beristirahat dan merawat tentara-tentara yang terluka pada saat menjalankan misinya untuk mengebom Pearl Harbor di Pasifik pada periode awal PD II.
Tentara sekutu kemudian menyerang balik dan memukul mundur pasukan nippon di beberapa front pasifik, yang juga salah satunya adalah goa jepang di Pulau Biak. Kabarnya tentara sekutu membakar goa ini bersama ribuan tentara jepang di dalamnya dan menghanguskan hampir seluruh pasukan nippon yang bermarkas di sini.
Udara di dalam goa agak pengap dan sangat sepi, hanya terdengar tetesan-tetesan air dari langit-langit gua serta penuh dengan tumbuhan-tumbuhan merambat yang begitu besar menambah suasana seram di dalam gua. Tidak ada cukup cahaya di dalam gua sampai kita mencapai ujung lain dari gua. Goa Jepang ini dikabarkan memiliki lajur bawah tanah sepanjang kurang lebih 2 km yang menghubungkannya dengan goa lainnya yang berada di dekat pantai. Goa di dekat pantai yang terhubung dengan Goa Jepang ini lokasinya berdekatan dengan monumen peringatan Perang Dunia II yang merupakan destinasi wisata berikutnya yang juga patut kalian kunjungi.
Monumen Perang Dunia Ke-II
Situs sejarah lainnya yang bisa kalian kunjungi di Pulau Biak, Papua adalah Monumen Perang Dunia II (PD II). Letaknya tidak begitu jauh dari goa jepang yang sudah saya ceritakan sebelumnya, berhadapan langsung dengan pantai berpasir putih yang juga indah. Monumen ini berupa pelataran batu dengan kubus-kubus batu bergaya jepang.
Di sini terdapat sebuah lorong yang berisi peninggalan-peninggalan tentara jepang dan lipatan-lipatan kertas origami ala jepang yang ditinggalkan oleh sanak keluarga tentara jepang untuk mengenang keluarga mereka yang menjadi korban pada PD II. Ada juga beberapa tulang belulang tentara yang disimpan pada kotak khusus, foto-foto tentara nippon, dupa, dan beberapa hal lainnya yang merupakan peninggalan mendiang pasukan nippon. Untuk masuk dan melihat lorong ini kalian harus meminta ijin dari penjaga monumen setempat yang akan membukakan pintu dan tentu saja kalian harus membayar biaya masuk (kalau tidak salah sekitar Rp 50.000).
Berdasarkan cerita dari sang penjaga monumen, pada malam hari ada banyak kejadian-kejadian seram di sekitar lokasi ini. Seperti suara teriakan, bayangan-bayangan tentara yang mondar-mandir di sini dan juga tangisan-tangisan penuh kesakitan dari tentara nippon. Namun benar tidaknya cerita ini tentu saja harus kalian buktikan sendiri dengan datang ke sini dan merasakan aura seram yang masih membayangi sejarah kelam peperangan jaman dulu. Semoga artikel ini bisa memotivasi kalian untuk jalan-jalan ke Biak dan menyaksikan peninggalan-peninggalan masa peperangan dulu 🙂
Goa jepang sdh pernah kunjungi tapi monomen perang dunia II belum pernah. Semoga saja ada waktu dan bisa menyaksikan tempat ini. Ditunggu tulisan yg lainnya. Tempat2 wisata yg indah di pulau biak.
Semoga bisa kembali lagi ke Biak, kata orang BIAK = Bila Ingat Akan Kembali. Pasti 🙂 tulisan selanjutnya masih tentang Biak 😉